Rabu, 17 Desember 2014
10 SENJATA API PALING MEMATIKAN DIDUNIA
Kali ini, kita akan membahas 10 Senjata apai yang paling mematikan didunia dengan kecepatan dan amunisi yang sangat mematikan, ok check it out..
Senjata Penghancur Tank
8 . RPG -7
RPG-7, adalah granat berpeluncur roket anti tank yang diluncurkan dari pundak yang banyak diproduksi. Senjata ini dirancang oleh Uni Soviet, dan nama panjangnya adalah Ручной Противотанковый Гранатомёт atau Ručnoj Protivotankovyj Granatomjët, yang artinya "peluncur granat anti tank genggam".
Senjata
ini dikenal memiliki daya tahan tinggi, sederhana, murah, dan efektif,
sehingga menjadi granat berpeluncur roket yang paling banyak dipakai di
dunia. Ada sekitar 40 negara yang memakai RPG-7, dan senjata ini
diproduksi di sembilan negara. RPG-7 dipakai dalam berbagai konflik di
dunia sejak pertengahan 1960-an, dari Perang Vietnam sampai Perang Afganistan dan Perang Irak masa kini.
RPG-7 pertama kali diperkenalkan oleh Uni Soviet pada tahun 1961 dan dipakai pada tingkat regu. Konsep awal senjata ini dibuat berdasarkan senjata era Perang Dunia II, yaitu Bazoka Amerika Serikat dan Panzerfaust Jerman.
Peserta Dan Mobil Mobil Keren Di Film Death Race
Film Death Race bercerita tentang sebuah penjara Swasta di Amerika
Serikat yang bernama Terminal Island mengadakan sebuah pertandingan
balapan maut agar mendapat keuntungan besar. para peserta Death Race
adalah tahanan penjara di Terminal Island itu sendiri dan hadiah yang di
tawarkan untuk pemenang Death Race adalah Kebebasan dan Penghapusan
catatan kriminal pemenang Death Race tersebut. Penasaran dengan mobil
mobil di Death Race ? berikut Peserta Dan Mobil Mobil Keren dan Tangguh
di Film Death Race :
1.) Frankenstein's Monster- 2006 Ford Mustang GT
Mobil ini dikendarai oleh Frankenstein's yang baru yaitu Jensen Ames, Jensen Ames di jebak oleh orang yang membunuh istrinya. Jensen Ames menggantikan Frankenstein's yang lama karena Frankenstein's yang lama telah mati di bunuh Machine Gun Joe. Berikut Spesifikasi mobil Mustang milik Frankenstein's (Jensen Ames) :
Engine : Supercharged 4.6L V8
Ford Racing Exhaust System
Transmission : 5 speed manual
Suspension : Progress Technology adjustable coil over front struts and rear shocks
Progress Technology adjustable rear lower control arms
Progress Technology adjustable panhard bar
Wheels : 18" 2007 Ford Mustang Cobra wheels
Tires : Front- Toyo Proxes T1R 255/45 ZR 18
Rear- Toyo Proxes S/T 285/45 ZR 18
Brakes : Brembo Disc Brake System
Stunt Modifications : Roll Cage
Kirkey Aluminum Racing Seats
RCI 5 point harnesses
RCI fuel cell
CNC Hand Brake
Battery moved to battery box in trunk
Transmission : 5 speed manual
Suspension : Progress Technology adjustable coil over front struts and rear shocks
Progress Technology adjustable rear lower control arms
Progress Technology adjustable panhard bar
Wheels : 18" 2007 Ford Mustang Cobra wheels
Tires : Front- Toyo Proxes T1R 255/45 ZR 18
Rear- Toyo Proxes S/T 285/45 ZR 18
Brakes : Brembo Disc Brake System
Stunt Modifications : Roll Cage
Kirkey Aluminum Racing Seats
RCI 5 point harnesses
RCI fuel cell
CNC Hand Brake
Battery moved to battery box in trunk
Bisa di bilang Machine Gun Joe adalah saingan berat Frankenstein's karena Machine Gun Joe berhasil mengalahkan Frankenstein yang lama. pada babak 2 Machine Gun Joe's bekerja sama dengan Frankenstein untuk mengalahkan Dreadnought (Truk raksasa milik Terminal Island yang bertugas menembak dan meledakan semua mobil peserta Death Race). Berikut Spesifikasi mobil Machine Gun Joe's :
Engine: 5.7L V8 Hemi
Transmission: 5 speed automatic
Suspension: Rancho 9000 Shocks for front and rear
Firestone Air Bags for front and rear
Custom fabricated rear sway bar
Drivetrain: Removed front axles and front differential
Replaced rear axle with 1 ton dually axle
Wheels: Front- Stock 20" Dodge Ram wheels
Rear- Stock 16" dually wheels
Tires: Front- Stock tires
Rear- Toyo Open Country 265/75R 16
Stunt Modifications: Roll Cage
Sparrco Racing Seats
RCI 5 point harnesses
RCI fuel cell
Tildon secondary hydraulic brake system
Battery moved to battery box in trunk
Mobil ini adalah milik Pachinko. Pachinko adalah orang yang membunuh istri Jansen Ames. Mobil ini hancur di babak ke 2 sedangkan Pachinko sendiri tewas di bunuh oleh Frankenstein (Jansen Ames) di dalam pertandingan babak 2. Berikut Spefisikasi mobil Pachinko Chop Top :
Engine : Stock 430c.i. V8 "Nail Head"
Crane Ignition System
Transmission : 3 speed automatic
Suspension : Big block springs
KYB Gas Adjust shocks
Wheels : 17" Eagle Alloy Wheels
Tires : Front- Toyo Proxes T1R 255/45R 17
Rear- Toyo Proxes S/T 285/60R 17
Stunt Modifications: Roll Cage
Kirkey Aluminum racing seats
RCI 5 point harnesses
RCI fuel cell
Tildon secondary hydraulic brake system
Battery moved to battery box in trunk
Mobil ini adalah milik seorang tahanan dari Asia (14K). selama di film ini 14K tidak pernah menyerang tokoh Frankenstein, anehnya walaupun di seri Death Race yang pertama ini 14K telah di bunuh oleh Dreadnought namun di Death Race 3, 14K kembali muncul dan memenangkan balapan. Berikut spefisikasi mobil 14K :
Engine: Stock 2.7L 6cyl.
Transmission: 5-speed manual
Suspension: Front and rear Bilstein adjustable coil shocks
Eibach racing springs
Wheels: 15" NASCAR style steel wheels
Tires: Front- Toyo Proxes TPT 225/60R 15
Rear- Toyo Proxes S/T 295/50R 15
Brakes: Stock Braking System
Stunt Modifications: Roll Cage
Kirkey Aluminum Racing Seats
RCI 5 point harnesses
CNC hand brake
Jazz Aluminum fuel cell
Custom fabricated battery box
Mobil ini milik seorang tahanan bernama Colt. Dulu Colt adalah seorang mantan pembalap Nascar, Colt menjadi pembalap ke 3 yang tewas setelah Siad dan Grimm tewas di babak pertama. Berikut Spesifikasi Mobil Modifikasi Jaguar XJS 1989 :
Engine: V12
Transmission: 4 speed automatic
Suspension: KYB Gas Adjust Shocks
Eibach Racing Springs
Custom fabricated front and rear sway bars
Wheels: 15" Aero Beadlock wheels
Tires: Front- Toyo Proxes TPT 225/60R 15
Rear- Toyo Proxes S/T 295/50R 15
Brakes: Stock Braking System
Stunt Modifications: Roll Cage
Kirkey aluminum racing seats
RCI 5 point harnesses
CNC hand brake
RCI fuel cell
Battery moved to battery box in trunk
Grimm adalah seorang pengendara mobil Chrysler 300C di Death Race. Grimm menyukai sipir penjara terminal Island bernama Hennessey. Grimm tewas Setelah Siad tewas, Mobill Grimm di tembak dan di tabrak oleh Riggins, 14K dan Machine Gun Joe hingga mobilnya terlempar dan meledak. Berikut Spesifikasi mobil Grimm :
Engine: 345c.i. V8
Transmission: 5-speed automatic
Suspension: Air Ride Technologies air suspension kit
Wheels: 20" American Racing Wheels
Tires: Front- Toyo Proxes 4 245/45ZR 20
Rear- Toyo Proxes 4 255/45ZR 20
Brakes: Stock braking system
Stunt Modifications: Roll Cage
Kirkey aluminum racing seats
RCI 5 point harnesses
Tildon hydraulic secondary brake system
Custom fabricated fuel cell
Battery moved to battery box in trunk
7.) Riggins - 1972 Buick Riviera
Mobil ini adalah milik seorang tahanan bernama Riggins. Tokoh Riggins ini jarang di sorot saat pertandingan. Riggins tewas di bunuh oleh Roket Dreadnought pada babak ke 2. Berikut Spesifikasi mobil keren milik Riggins :
Engine: 350c.i. V8
Crane Ignition System
Transmission: Turbo 350 3-speed automatic
Suspension: Big block springs front and rear
KYB Gas Adjust shocks
Custom fabricated rear sway bar
Wheels: Stock 1971 Buick Riviera wheels
Tires: Front- Toyo Spectrum 225/70R 15
Rear- Toyo Proxes S/T 275/60R 15
Brakes: Stock braking system
Stunt Modifications: Roll Cage
Kirkey aluminum racing seats
RCI 5 point harnesses
RCI fuel cell
Tildon hydraulic secondary brake system
Battery moved to battery box in trunk
Mobil Pontiac yang satu ini adalah mobil milik tahanan Terminal Island yang bernama Carson. sama seperti Riggins, Carson juga di bunuh oleh Roket Dreadnought pada babak ke 2 setelah beberapa saat setelah mobil Riggins diledakan. berikut Spesifikasi mobil Pontiac milik Carson :
Engine: 350HO V8 Crate motor
Transmission: Turbo 350 3-speed automatic
Suspension: Big block coil springs
KYB Gas Adjust shocks
Custom fabricated rear sway bar
Wheels: 17" American Racing wheels
Tires: Front/ Rear Goodyear 215/65R 17
Brakes: Stock braking system
Stunt Modifications: Roll cage
Kirkey Aluminum Racing Seats
RCI 5 point harnesses
RCI fuel cell
CNC hand brake
Wilwood secondary rear brake calipers
Battery moved to battery box in trunk
Mobil BMW yang satu ini adalah milik Siad. Siad tewas setelah mobilnya di tabrak oleh Grimm dan menabrak "Death Head". Siad menjadi orang yang pertama kali tewas di pertandingan ini. Berikut Spesifikasi mobil BMW Siad :
Engine: 6cyl.
Transmission: 4 speed automatic
Suspension: KYB Gas Adjust shocks
Eibach Racing coil springs
Wheels: 18" American Racing wheels
Tires: Front/Rear Toyo Proxes T1R 255/40ZR 18
Brakes: Stock braking system
Stunt Modifications: Roll Cage
Kirkey Aluminum racing seats
RCI 5 point harnesses
Custom fabricated aluminum fuel cell
CNC hand brake
Wilwood secondary rear brake calipers
The Dreadnought, Truk besar ini di keluarkan di babak ke 2 oleh Hennessey, truk ini bertugas untuk menembaki dan membunuh semua peserta Death Race di babak ke 2. The Dreadnaught merupakan sebuah truk tangki beroda 18 yang dimodifikasi oleh Hennessy menjadi kendaraan lapis baja dengan kaliber, 50 Browning senapan mesin berat, pelempar api, peluncur roket, paku pada roda, pisau buldoser, caltrops dirantai dan tangki M1A1 turret pada bagian belakang trailer. Pada awal masuk saja The Dreadnought langsung meledakan 2 mobil dengan roketnya yaitu mobil Buick Riviera 1972 milik Riggins dan Mobil Pontiac 1979 milik Carson, beberapa saat kemudian The Dreadnought mengeluarkan rantai ke arah mobil K14 dan meledakannya juga. The Dreadnought akhirnya hancur saat Frankenstein dan Joe bekerja sama untuk mengarahkan The Dreadnought ke arah "Death Head".
Minggu, 14 Desember 2014
10 Seri Game yang Melenceng Dari Akarnya!
10 Seri Game yang Melenceng Dari Akarnya!
By Nico NathanaelDesember 14, 2014 ·
Kreativitas memang tampil tanpa batas. Hampir tidak ada satupun “tembok” jelas yang mampu menahan otak untuk menciptakan sebuah ide, konsep, bahkan dunia baru, seaneh apapun. Walaupun demikian, kreativitas justru mampu menjadi bumerang yang keras dan brutal apabila ia dihadapkan pada sebuah produk dengan akar yang kuat dan jelas. Parahnya lagi, ketika produk ini memiliki basis fans yang kuat dan didistribusikan secara komersial dengan pangsa pasar yang luas. Hal inilah yang mungkin terjadi pada beberapa franchise besar game saat ini. Kebutuhan untuk terus merilis seri terbaru dan mempertahankan kesuksesan sebuah franchise justru seringkali berujung pada mimpi buruk. Sebuah seri game yang melenceng dari akar yang membuatnya dicintai.
Sebelum kita membahas seri game yang melenceng dari akarnya, kita tentu harus mendefinisikan dengan jelas terlebih dahulu pengertian dari kategori yang satu ini. Seri spin-off tentu tidak termasuk di dalamnya, karena seri-seri game seperti ini memang selalu didesain dengan gaya dan fokus permainan yang berbeda untuk menciptakan pengalaman gaming franchise yang lebih bervariasi. Begitu juga dengan seri reboot, yang terlepas dari signifikansi perbedaan desain dan cerita dari seri game awalnya, masih seringkali tampil dengan intisari game yang hampir serupa. Kita membahas sebuah seri game yang memang diciptakan untuk menyandang “nama besar” sebuah franchise, namun berakhir sebagai sebuah game yang “nyaris” berbeda. Hal ini tidak selamanya berakhir buruk, karena tidak sedikit yang justru menjadikannya sebagai kesempatan untuk semakin memantapkan identitas franchise yang dibawanya.
Jadi, seri game apa saja yang lahir melenceng dari akar franchisenya sendiri? Cut to the chase, here are the top 10 games:
10. Metal Gear Rising: Revengeance
Tidak ada gamer yang dapat memungkiri bahwa Raiden, mau tidak mau, harus diakui sebagai salah satu karakter ninja paling keren yang pernah hadir di industri game. Tokoh protagonis yang diperkenalkan Kojima di Metal Gear Solid 2 ini perlahan namun pasti mendapatkan porsi cerita yang lebih penting di seri kelanjutan MGS, termasuk di seri terakhir MGS 4 untuk Playstation 3. Popularitasnya sendiri bahkan dapat disandingkan dengan tokoh utama MGS sendiri – Snake. Kharisma dan aura eksistensi Raiden yang begitu kuat akhirnya mendorong Kojima untuk menciptakan sebuah game terpisah untuknya – Metal Gear Rising. Di awal, ia didesain sebagai sebuah seri game spin-off, namun seiring perkembangannya, terutama ketika Platinum Games masuk mengambil alih, MG Rising: Revengeance kini diposisikan sebagai sebuah seri sekuel resmi dengan plot yang terus berlanjut. Lupakan semua yang Anda tahu tentang seri Metal Gear selama ini yang begitu identik dengan sisi stealthnya, karena Revengeance hadir sebagai sebuah game hack and slash murni. Tidak ada kebutuhan untuk bersembunyi. Yang Anda butuhkan hanyalah mengangkat pedang, memotong semua hambatan yang ada di depan mata, dan mengagungkan nama Raiden di setiap nyawa yang berhasil dicabut.
9. Ace Combat – Assault Horizon
Nama Ace Combat sebagai sebuah game flight arcade memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan mendefinisikan genre ini dengan begitu baik. Perlahan namun pasti, setiap seri terbaru selalu disuntikkan dengan penambahan fitur yang membuat pertarungan udara ini semakin intens dan epik. Salah satu yang terbaik? Tentu saja kesempatan untuk menjadi squad leader dan memberikan perintah kepada anggota tim Anda untuk menyerang, bertahan, atau menghancurkan target-target tertentu. Namun semua ini berubah ketika Project Aces dan Namco Bandai merilis Assault Horizon di tahun 2011 silam. Walaupun tetap datang dengan inti genre yang sama, Assault Horizon lebih berfokus pada visualisasi sinematik ala Hollywood dengan dog-fight mode dan kesempatan untuk menjajal pertempuran sebagai helikopter tempur. Tidak diragukan lagi, ia menjadi sebuah seri Ace Combat yang benar-benar berbeda.
8. Ghost Recon: Future Soldiers
Tidak ada alasan untuk tidak mencintai Ghost Recon: Future Soldiers. Ia tampil sebagai sebuah game military shooter berkualitas dengan pengalaman bermain yang begitu intens dan visualisasi yang keren. Hampir sebagian besar penggemar game military shooter akan jatuh cinta padanya, bahkan dari pandangan pertama. Namun, Future Soldiers bukanlah sebuah game Ghost Recon yang selama ini dikenal oleh para penggemar franchise yang satu ini. Selain fokus cerita di masa depan dengan beragam teknologi mengagumkan yang kini dapat Anda terapkan, Future Soldiers juga muncul dalam genre yang jauh berbeda – third person shooter. Walaupun demikian, perbedaan ini tidak langsung menurunkan kualitasnya sebagai sebuah game military shooter. Ghost Recon: Future Soldiers mungkin hadir melenceng dari akarnya, namun ia tumbuh sebagai sebuah akar baru potensial untuk sebuah jajaran baru Ghost Recon yang lebih epik di masa depan.
7. Silent Hill: Book of Memories
Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar nama Silent Hill? Sebagian besar dari kita mungkin langsung akan mengasosiasikannya dengan sebuah game yang sempat tampil begitu menakutkan di awal kemunculannya. Namun seiring dengan kemunculan beberapa seri terbaru di beragam platform yang ada, Silent Hill perlahan namun pasti, tercabut dari akar franchisenya sendiri. Kota kabut yang sepi dengan bunyi sirine yang menyeramkan mungkin masih menjadi setting yang secara konsisten dihadirkan, namun dengan perubahan gameplay yang kian signifikan. Salah satu terburuk? Seri yang sedang dipersiapkan – Silent Hill: Book of Memories untuk Playstation Vita. Ia bahkan tidak lagi tampil dalam third person shooter, melainkan sebuah game dengan kamera isometrik dengan sisi aksi yang sangat kental. Kekuatan utamanya? Tidak lagi horror, melainkan pengalaman di sisi multiplayernya sendiri.
6. Ridge Racer: Unbounded
Dari semua franchise racing yang ditawarkan oleh industri game, Ridge Racer boleh terbilang sebagai satu dari sedikit game racing yang memiliki ciri khasnya sendiri. Di masa lalu, nama besarnya begitu kuat dan berkarakter, hingga mencapai popularitas yang tidak perlu diragukan lagi. Namun, sesuatu yang berbeda dan kacau terjadi seri terbaru – Unbounded. Tidak hanya sekedar tercabut dari akar franchisenya, seri ini bahkan tidak memiliki ciri khas Ridge Racer sama sekali. Ia justru mengesankan ciri dengan kemiripan yang begitu kentara dengan franchise game racing lainnya – Burnout. Kesempatan untuk menghancurkan lawan dan bangunan, serta tingkat kesulitan yang menantang membuat game ini sama sekali tidak pantas untuk menyandang nama Ridge Racer sama sekali. Tidak lagi sekedar tercabut, seri ini sudah terbang meninggalkan akarnya.
5. Call of Juarez: The Cartel
Berusaha untuk mengikuti tren yang sedang terjadi di industri game? Tidak selamanya langkah seperti ini akan berujung kepada kesuksesan, terutama jika akar dari franchise ini begitu unik dan berbeda dengan game-game serupa lainnya di pasaran. Hal inilah yang mungkin terjadi pada Call of Juarez dan seri terakhrinya – The Cartel. Selama ini, Call of Juarez selalu dikenal sebagai sebuah game action first person yang menjadikan dunia Wild West dengan para cowboy sebagai setting yang paling utama. Mengubahnya secara drastis menjadi pertarungan antara polisi melawan para pengedar narkoba di masa modern? Bukan sebuah keputusan yang baik. Usaha Call of Juarez: The Cartel untuk menghadirkan hal ini justru menjadi sebuah bumerang yang fatal. Asosiasinya yang begitu kuat dengan konsep dunia Wild West membuat seri ini mendapatkan kritik yang pedas.
4. Diablo 3
Bagaimana mungkin seri game yang sangat diantisipasi sejak bertahun-tahun ini masuk ke dalam list kami? Ini mungkin menjadi pertanyaan sebagian besar dari Anda. Secara kasat mata Diablo 3 memang tidak banyak berbeda dibandingkan seri Diablo terdahulu. Ia tetap datang dengan sudut kamera isometrik dengan gaya gameplay action RPG yang masih mengandalkan klik mouse Anda. Namun ketika Anda menjajalnya secara langsung, Anda akan langsung dihadapkan pada sebuah seri yang benar-benar jauh berbeda. Tidak lagi ada kebebasan untuk membangun karakter, gameplay yang bergantung pada penggunaan skill, dan pengalaman yang lebih bergantung pada multiplayer onlinenya. Tidak hanya itu saja, replayability muncul dari prospek ekonomi yang dimunculkan oleh Auction House, sebuah konsep yang terhitung dangkal. Secara kasat mata, ia terlihat sama, namun ketika Anda melihatnya lebih dalam, Diablo 3 adalah sebuah game yang begitu berbeda dibandingkan akarnya.
3. Final Fantasy X-2
Anda tidak bisa disebut sebagai seorang penggemar game JRPG jika belum pernah menjajal sebuah seri Final Fantasy sama sekali. Terlepas dari kritik dan kualitasnya yang dianggap menurun, Final Fantasy tetap berhak mendapatkan pengakuan sebagai sebuah franchise yang mendefinisikan game JRPG itu sendiri. Dari semua seri Final Fantasy yang kini sudah mencapai angka belasan, Final Fantasy X-2 boleh terbilang sebagai yang pertama mengawali “kebiasaan” buruk yang satu ini. Mengapa? Eksistensinya saja sendiri sudah membuktikan betapa lepasnya seri ini dari akarnya. Final Fantasy X-2 menjadi seri pertama yang diposisikan sebagai sebuah seri sekuel sepenuhnya. Parahnya lagi? Ia hadir dalam cerita dan mekanisme yang cukup absurd, sehingga merusak nilai dan pengalaman bermain yang begitu baik dibangun oleh Final Fantasy X. Final Fantasy X-2 adalah seri FF yang seharusnya tidak pernah muncul dan dirilis.
2. Resident Evil 5
Capcom secara terbuka sudah mengakui bahwa Resident Evil kini akan lebih dikenal sebagai sebuah game action daripada survival-horror, dibandingkan dengan seri-seri awal yang sempat mereka rilis di masa kejayaan Playstation dulu. Seri yang mengawali tren ini? Beberapa mungkin menyimpulkan Resident Evil 4 yang mengawali tren ini, namun kami sendiri melihat Resident Evil 5 lah yang melempar franchise ini ke kubu action yang murni. Terlepas dari pengalamannya yang intens dan terkadang masih mampu mengejutkan, Resident Evil 5 tidak membawa ciri sebuah game Resident Evil sama sekali, bahkan hingga di level puzzle nya sekalipun. Ia menjadi semacam batu pijakan baru yang akhirnya membantu Capcom untuk membawa franchise ini ke arah baru. Resident Evil 5 tidak lagi hanya sekedar menjadi sebuah seri yang melepaskan dirinya dari sang akar, tetapi melayang dan menetap di tanah yang baru, dengan akar yang baru pula. Tidak ada lagi survival-horror untuk nama yang satu ini. Resident Evil 5 menjadi cermin untuk melihat seri-seri RE selanjutnya yang akan Anda temukan di masa depan.
1. Splinter Cell: Conviction
Ada dua kemungkinan yang bisa mendasari keberhasilan kami menyelesaikan sebuah seri Splinter Cell: Pertama, sebuah keajaiban. Kedua, ia bukan sebuah seri Splinter Cell seperti yang kami kenal. Perasaan inilah yang mungkin terjadi ketika Splinter Cell: Conviction dirilis di pasaran. Walaupun Ubisoft sudah memperlihatkan kecenderungan perubahan genre di Double Agent, Conviction semakin mempertegas jalur action yang kini lebih kental daripada ciri stealhnya sendiri. Sam Fisher diposisikan tidak hanya mampu menyembunyikan diri sendiri dan membunuh para musuhnya secara sembunyi-sembunyi, tetapi juga mampu menggunakan senjata api dan pertarungan tangan kosongnya yang luar biasa. Jika di masa lalu, cahaya menjadi musuh terbesar, maka di Conviction, Anda bahkan dapat tampil superior, dengan cahaya sekalipun. Tidak dapat dipungkiri, Splinter Cell: Conviction adalah sebuah seri dengan akar Splinter Cell yang begitu lemah.
BONG KOPITOWN
BONG KOPITOWN
Memasuki Bong Kopitown, kita akan disapa oleh ruangan muram ala
penjara Hongkong tahun 60-an. Sipir-sipir berjaga di meja kasir,
sedangkan para narapidana berseliweran dari meja satu ke meja lain.
Sel-sel hitam menjadi pembatas ruangan satu dengan ruangan lain. Di
tengah ruangan, terdapat wooden dummy untuk berlatih martial arts serta tangga dan tali untuk melarikan diri. Menengadah ke atas, kita bisa melihat ruangan sel para narapidana. Menuju ruangan non-smoking,
sel-sel sangat nyata. Begitu duduk, narapidana berpakaian seragam
setengah garis-garis menghampiri lalu menyodorkan koran 'Old Town Post'
yang ternyata berisi menu dan cerita berdirinya Bong Kopi Town. Sepuluh
menit kemudian, makanan pun tersaji dengan peralatan makanan yang
didominasi aluminium, khas penjara.
Untuk menggambarkan keunikan Bong Kopitown ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal yang membuat restoran ini begitu istimewa. Selain desain interiornya yang benar-benar lain daripada yang lain, Bong Kopitown juga memiliki menu-menu ala Cina peranakan yang tak kalah nikmat. Kita bisa menikmati menu seperti Nasi Penjara yang terdiri dari nasi dan sayur cap cay. Penang Fried Noodle yang rasanya mirip dengan Mie Medan pun juga tak kalah sedap. Isian seafood dan sapo tahunya benar-benar menggoda. Tak kalah unik adalah Rendang Spicy Noodle. Kita bisa memesan 8 level kepedasan untuk menu mie rendang ini. Sedangkan menu lain yang patut dicoba adalah Pontianak Crab Noodle yang menunya diambil langsung dari Pontianak yang terkenal memiliki mie paling enak. Keseluruhan menu yang ada di Bong Kopitown merupakan resep turun-temurun dari keluarga Bong Chandra, pendiri restoran ini yang juga terkenal sebagai motivator, pengusaha dan penulis. Citarasa masakan rumahan ini diadopsi dari menu di beberapa daerah seperti Medan dan Singkawang.
Restoran yang terletak di depan IFI (LIP), Sagan, ini juga menyediakan menu light meal dan minuman yang cocok untuk kongkow. Kita bisa mencoba rujak khas Singkawang dengan taburan ebi yang membuatnya jadi terasa gurih. Adapula Classic HK Toast dengan pilihan selai srikaya, butter, nuttela dan peanut butter. Bong Kopitown tampaknya memang ingin membuat 'napi-napi'nya bahagia. Minuman seperti Ice Lychee Tea yang manis dan Unripe Mango Ice Shaved yang asam-asam manis benar-benar bisa memuaskan dahaga kita. Sedangkan Kopi Tetes yang menjadi andalan Bong Kopitown tentu saja bisa membuat napi-napi kehilangan minat untuk menjadi depresi.
Untuk memperkuat suasana penjara, restoran yang memiliki tagline “the happiest prisoner on earth”
ini mendesain interior ruangan dengan jeruji-jeruji besi. Dinding
ruangan diplester dengan semen kasar. Kursi-kursi yang disediakan untuk
para pengunjung pun bukanlah tempat duduk yang empuk. Beberapa
diantaranya menggunakan kursi besi, sudut lainnya memakai kursi kayu.
Tidak hanya itu, pelayan Bong Kopitown didandani laksana petugas
penjara. Walaupun tak berpenampilan lusuh dan garang namun mereka
menggunakan seragam dengan aksen garis-garis hitam putih. Mirip sipir
penjara tempo dulu.
Untuk menggambarkan keunikan Bong Kopitown ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal yang membuat restoran ini begitu istimewa. Selain desain interiornya yang benar-benar lain daripada yang lain, Bong Kopitown juga memiliki menu-menu ala Cina peranakan yang tak kalah nikmat. Kita bisa menikmati menu seperti Nasi Penjara yang terdiri dari nasi dan sayur cap cay. Penang Fried Noodle yang rasanya mirip dengan Mie Medan pun juga tak kalah sedap. Isian seafood dan sapo tahunya benar-benar menggoda. Tak kalah unik adalah Rendang Spicy Noodle. Kita bisa memesan 8 level kepedasan untuk menu mie rendang ini. Sedangkan menu lain yang patut dicoba adalah Pontianak Crab Noodle yang menunya diambil langsung dari Pontianak yang terkenal memiliki mie paling enak. Keseluruhan menu yang ada di Bong Kopitown merupakan resep turun-temurun dari keluarga Bong Chandra, pendiri restoran ini yang juga terkenal sebagai motivator, pengusaha dan penulis. Citarasa masakan rumahan ini diadopsi dari menu di beberapa daerah seperti Medan dan Singkawang.
Restoran yang terletak di depan IFI (LIP), Sagan, ini juga menyediakan menu light meal dan minuman yang cocok untuk kongkow. Kita bisa mencoba rujak khas Singkawang dengan taburan ebi yang membuatnya jadi terasa gurih. Adapula Classic HK Toast dengan pilihan selai srikaya, butter, nuttela dan peanut butter. Bong Kopitown tampaknya memang ingin membuat 'napi-napi'nya bahagia. Minuman seperti Ice Lychee Tea yang manis dan Unripe Mango Ice Shaved yang asam-asam manis benar-benar bisa memuaskan dahaga kita. Sedangkan Kopi Tetes yang menjadi andalan Bong Kopitown tentu saja bisa membuat napi-napi kehilangan minat untuk menjadi depresi.
Demi memprovokasi pengunjung untuk
mencicipi segala menu yang disajikan, pengelola Bong Kopitown membuat
“koran” bernama “Old Town Post” yang menceritakan tentang 3 penjahat
yang justru berniat menjalani hukuman karena ingin merasakan aneka menu
“koki penjara” yang terkenal enak. Mereka adalah Lee, Ming dan Ken.
Diceritakan bahwa Lee adalah seorang penjahat yang bertubuh mungil dan
sangat licin serta pandai meloloskan diri. Pada akhirnya ia menyerahkan
diri ke penjara karena penasaran dengan makanan yang bernama ote-ote.
Penjahat kedua, Ming, terkenal pandai menyamar dengan julukan 1000
wajah. Ia pun mengikuti langkah Lee karena ingin menyantap Choi Pan.
Sedangkan Ken adalah penjahat yang bertubuh gemuk, sangat pandai
bersilat lidah dan mempengaruhi orang lain. Namun sifat rakusnya membuat
ia memutuskan untuk menyerahkan diri karena juga tergiur dengan makanan
penjara ini. Lelucon fiktif tersebut tentu saja menggelitik para
pengunjung dan menumbuhkan hasrat makan.
Apa sih yang
spesial dari BONG KOPITOWN ini?
BONG KOPITOWN adalah
resto yang posisinya tepat di depan LIP (Lembaga Indonesia Perancis)Yang seru adalah konsep desain arsitektur & desain
interiornya yang ala penjara...Segala sesuatunya di sana "berbau"
penjara...Mulai dari seragam pelayannya, suasana pencahayaannya,
alat-alat untuk penyajian makanannya yang pake aluminuum, sampai ke
jeruji-jeruji besi & perlengkapan pengukur tinggi badan yang yang
biasa ditemukan di penjara...Daftar menunya pun unik karena dibuat ala
tampilan koran...


Lalu menunya? Untuk menunya, BONG KOPITOWN
menyajikan masakan khas peranakan Melayu...Lengkap dari menu pembuka,
menu utama, sampe ke menu penutup...Berikut daftar menunya...
Menu-menu yang spesial di Bong Kopitown, yaitu :
RENDANG SPICY NOODLE
![]() |
RENDANG SPICY NOODLE |
Menu ini
unik karena rendang ala Indonesia dipadukan dengan mie yang besar-besar
ala Melayu...Untuk lauk rendangnya, yang disertakan adalah telur, daging
sapi, & kentang kelinci...Untuk menu ini, kita bisa pilih tingkat
pedesnya dari level 1 s/d level 8
![]() |
PONTIANAK CRAB NOODLE |
Pilihan ini sebenernya Tidak terlalu istimewa...Karena tampilannya ala mie ayam biasa lengkap dengan pangsit gorengnya...Yang membedakan adalah daging kepiting yang disertakan beserta cangkangnya & jeruk limau untuk perasannya...
![]() |
FRIED DUMPLING |
FRIED DUMPLING
kita biasa mengenalnya dengan pangsit goreng isi...Isinya kali ini adalah campuran udang & ayam cincang...Meski menunya umum, tapi pangsit goreng yang disajikan hangat-hangat ini rasanya enaaaaak banget...
NASI TIM
Nasi tim ini adalah nasi yang dimasak dengan cara ditim dengan daging ayam cincang yang gurih manis...Untuk makannya disajikan dengan kuah bening, acar, & sambal...
![]() |
NASI TIM |
Tertarik mencoba? Langsung aja dateng ke BONG KOPITOWN & rasain langsung suasana uniknya...Info lengkap :
BONG KOPITOWN YOGYAKARTA
Jl.Sagan Kidul No.4 Yogyakarta
(Depan LIP / Lembaga Indonesia Perancis)
Telp : 0274 - 589 333
Jam buka : 10.00 - 00.00
Harga makanan : IDR 10.000 - IDR 35.000
Harga minuman : IDR 6.000 - IDR 22.000
Langganan:
Postingan (Atom)